DanAllah sebaik-baik Pembalas tipu daya.โ€ Allah menegaskan bahwa Dia adalah sebaik-baik pembalas tipu-daya, yaitu dapat mengalahkan tipu-daya orang-orang musyrikin, dan orang-orang kafir Quraisy yang ingin mencelakakan Nabi. Dalam ayat ini Allah mengingatkan Nabi Muhammad dan sahabatnya yakni Abu Bakar tentang suatu peristiwa yang pernah Ayat 61-69 ูˆูŽู„ูŽุฆูู† ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชูŽู‡ูู… ู…ู‘ูŽู†ู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ูˆูŽุณูŽุฎู‘ูŽุฑูŽ ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูŽู…ูŽุฑูŽ ู„ูŽูŠูŽู‚ููˆู„ูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ููŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‰ ูŠูุคู’ููŽูƒููˆู†ูŽ 61. Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" tentu mereka akan menjawab, "Allah." Maka, betapakah mereka bisa dipalingkan dari jalan yang benar. Jika seseorang tidak segera merasakan manfaat kerja dan karyanya, maka ia mesti percaya bahwa waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan batiniah tidak sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan lahiriah. Seseorang mungkin tidak segera menyadari hidayah batiniah selama beberapa waktu, tetapi kemudian ia mengalami kemajuan yang pesat. Kesabaran, sepanjang berkaitan dengan kemajuan spiritual, adalah syarat yang memang diperlukan. Kesabaran adalah fondasi dari bangunan segala sesuatu. Secara lahiriah, kesabaran itu ada batasnya. Setelah menanam suatu tanaman di atas tanah, bisa saja seseorang mendapatinya tidak tumbuh hingga musim panen berlalu sesudah enam bulan. Sang tukang kebun yang ahli mungkin akan mencabut tanaman itu dan kemudian menemukan bahwa akarnya telah membusuk. Ia tidak sabar menunggu tanaman itu tumbuh, tetapi karena ia bertindak berdasarkan pengetahuan, penilaiannya itu bisa dibenarkan. Seseorang tidak bisa secara akurat menilai kemajuan batiniah berdasarkan hitungan waktu fisika. Dibutuhkan waktu sekitar dua puluh tahun untuk menetralisasikan akibat dari tindakan-tindakan sebelumnya. Ini bisa diibaratkan sebuah sumur yang sedang digali, dan belum ada tanda-tanda air akan muncul dari bawah tanah. Ketika penggalian sudah tinggal dua sentimeter lagi, tiba-tiba air itu memancar. Inilah makna kesabaran; ketabahan diperlukan sampai air muncul. Melalui intensitas pengabdian dan kepasrahan seseorang, dan di bawah bimbingan seorang guru sejati, seseorang bisa mengatasi masa lalunya dengan lebih cepat. Keberhasilan ini berbanding lurus dengan tingkat kepasrahan seseorang. "Dan berapa banyak makhluk hidup yang tak sanggup mencari rezekinya sendiri." Manusia, makhluk paling mulia, tidak perlu mengkhawatirkan rezekinya. Binatang tidak mengkhawatirkannya, pun tidak pula membawa bekal di punggungnya. Binatang bergerak dari satu padang ke padang lain, berkeliling dan memperoleh makanan seiring dengan pertumbuhannya. Mereka bergerak, bertindak, dan berusaha sebaik mungkin. Tuhan Yang Mahabenar memberinya rezeki. Akan tetapi, makhluk itu memiliki sifat dualitas hingga diperlukan adanya usaha; pohon palem harus diguncangkan. Meskipun demikian, bagi manusia, semakin banyak ia menumpuk-numpuk harta, semakin sering ia menggunakan sarana dalam bentuk kekayaan dan harta benda yang dimilikinya, semakin besar pula kemungkinannya untuk melupakan kebergantungannya kepada Allah. Seringkali dengan sombong manusia bergantung kepada sesuatu yang lainnya. Segala sesuatu berasal dari Allah. Tidak ada yang salah dengan emas dan uang, tetapi untuk mengumpulkannya diperlukan banyak investasi waktu dan kalbu. Investasi ini membuat manusia bergantung kepadanya. Kesalahannya bukan terletak pada emas itu sendiri, karena dengannya manusia dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Kesalahan terletak pada kebergantungan manusia kepadanya. Janji Sang Pencipta mengenai evolusi spiritual adalah bahwa setiap orang akan berkembang menuju keadaan kebergantungan mutlak pada Tuhan Yang Mahabenar sehingga segala fungsi hidupnya menjadi efisien. Kebergantungan itu, ketawakalan ituโ€”yang diungkapkan oleh kalimat Hasbunallah wa ni'ma al-wakil cukuplah Allah bagi kita dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan La hawla wa la quwwata illa billah tidak ada daya dan kekuatan kecuali bersama Allahโ€”akan melahirkan suatu keadaan di mana seorang individu akan segera mengetahui bagaimana caranya memperoleh apa saja yang diinginkannya. Ia akan bebas dalam menafsirkan makna-makna. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dibandingkan seorang mukmin yang lemah. Orang mukmin yang memiliki kekayaan lebih bermanfaat bagi tetangga dan masyarakatnya daripada orang mukmin yang tidak memilikinya dan hanya duduk-duduk di mesjid dengan tasbih. Orang yang disebut terakhir ini hanya menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi tidak berbuat apa pun bagi orang lain. Secara konseptual manusia bisa memahami bahwa ada satu sumber yang darinya memancar segala sesuatu, satu sebab yang darinya lahir segala akibat. Ketakutan ihwal rezeki, kekhawatiran ihwal tidak bisa hidup dengan baik, ketakutan ihwal tidak memiliki lingkungan lahiriah yang positif, sangatlah kritis dalam kemajuan manusia menuju kepasrahan dan evolusi spiritual. Pada umumnya, manusia mengkhawatirkan rezekinya. Masalahnya adalah bahwa sejauh mana kekhawatiran itu memperbudak dirinya. Jika ia menggunakannya untuk menjustifikasi tindakan-tindakannya, maka kekhawatiran itu telah mengendalikannya. Akan tetapi, kenyataan bahwa kekhawatiran itu bisa dibicarakan mengandung arti bahwa kekhawatiran itu dapat dimaklumi. Mencari rezeki bisa positif karena hal itu menguji manusia, dengan mendorongnya untuk bertindak positif. Manusia memperoleh rezeki yang sebenarnya ketika ia telah benar-benar berpaling dari dunia dalam hatinya dan bukan semata-mata dari tindakan-tindakannya. Manusia bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada dalam genggamannya. Ia tidak boleh mencampakkan segala sesuatu. 'Ali berkata, "Apa yang halal dipertanggungjawabkan dan apa yang haram akan diberi hukum." ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุจู’ุณูุทู ุงู„ุฑู‘ูุฒู’ู‚ูŽ ู„ูู…ูŽู† ูŠูŽุดูŽุงุกู ู…ูู†ู’ ุนูุจูŽุงุฏูู‡ู ูˆูŽูŠูŽู‚ู’ุฏูุฑู ู„ูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุจููƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ุนูŽู„ููŠู…ูŒ 62. Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang menyempitkannya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu. ูˆูŽู„ูŽุฆูู† ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชูŽู‡ูู… ู…ู‘ูŽู† ู†ู‘ูŽุฒู‘ูŽู„ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ู…ูŽุงุกู‹ ููŽุฃูŽุญู’ูŠูŽุง ุจูู‡ู ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ู…ูู† ุจูŽุนู’ุฏู ู…ูŽูˆู’ุชูู‡ูŽุง ู„ูŽูŠูŽู‚ููˆู„ูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูู„ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุจูŽู„ู’ ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูู‡ูู…ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ู‚ูู„ููˆู†ูŽ 63. Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air bumi itu sesudah matinya?" tentu mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah," tetapi kebanyakan mereka tidak memahaminya. Kekhawatiran akan rezeki sangat mendalam dan setiap orang akan diuji dengannya. Orang-orang yang terlibat di dalam usaha atau bisnis akan sering menemukan bahwa delapan puluh persen pendapatan mereka berasal dari dua puluh persen aktivitas mereka. Rezeki kadang-kadang datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Hal ini berlaku baik bagi kekayaan material maupun spiritual. Inilah bukti betapa cerobohnya manusia dan betapa subtilnya Tuhan Yang Mahabenar. Membuka hati pada keagungan kehidupan ini, mengembara di taman penciptaan dengan berbekal ketawakalan penuh, dan kepasrahan serta kerendahan hati pun akan memunculkan kebahagiaan sebagai produk siap pakai. Ada banyak hadis yang menggambarkan bagaimana cinta Allah kepada makhluk-Nya mengejawantah dengan cara menahan dan juga memberi. Allah memberi dan Kemudian menahan sesuatu dengan maksud untuk melihat apakah sang hamba akan terus bersyukur. Allah berfirman, "Engkau membuat rencana dan Aku juga membuat rencana. Sesungguhnya Akulah sebaik-baik pembuat rencana." Rencana Allah memungkinkan manusia untuk mendobrak rencana yang telah dibuatnya sendiri, dengan mengira bahwa ia telah membuat tempat berlindung yang aman. Rencana Allah adalah menyucikan tingkat keimanan dan ketawakalan manusia. Semakin jauh manusia menempuh jalan itu, semakin berat cobaannya sehingga ia bisa mengetahui tingkatan keimanannya yang sesungguhnya. Ketika manusia berpikir bahwa ia sudah selamat, keselamatan itu akan diporakporandakan jika Allah mencintainya. Ketawakalan kepada Allah bisa berkembang sesudah beberapa hari, atau karena ia berpikiran bahwa cinta Allah itu jauh, ketawakalan bisa berkembang setelah beberapa tahun. Hanya cinta Allah sajalah yang membuat Dia menahan rezeki manusia. Ini dimaksudkan agar manusia dapat melihat dirinya sendiri dalam keadaan ketakutan, gelisah, dan cemas. Kemudian, ia harus tabah, dengan mengerjakan segala sesuatu sebaik-baiknya. Jika dalam berbagai diskusi Anda selalu benar, maka Anda tidak akan belajar apa pun. Pada saat ketika seseorang menyadari bahwa dirinya salah sajalah ia bisa belajar. Karena cinta Allah sajalah ada rezeki, dan juga karena cinta Allah sajalah tidak ada rezeki. Cinta sempurna Allah mengejawantah dalam hukum-hukum-Nya yang mengatur kehidupan ini. Cinta-Nya yang abadi mewujud dalam hukum-hukum-Nya yang tidak berubah ini. ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุฅูู„ู‘ูŽุง ู„ูŽู‡ู’ูˆูŒ ูˆูŽู„ูŽุนูุจูŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑูŽ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉูŽ ู„ูŽู‡ููŠูŽ ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽูˆูŽุงู†ู ู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ 64. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan main-main. Dan sungguh akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. ููŽุฅูุฐูŽุง ุฑูŽูƒูุจููˆุง ูููŠ ุงู„ู’ููู„ู’ูƒู ุฏูŽุนูŽูˆูุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู…ูุฎู’ู„ูุตููŠู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุงู„ุฏู‘ููŠู†ูŽููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽุฌู‘ูŽุงู‡ูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุจูŽุฑู‘ู ุฅูุฐูŽุง ู‡ูู…ู’ ูŠูุดู’ุฑููƒููˆู†ูŽ 65. Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali menyekutukan Allah. ู„ููŠูŽูƒู’ููุฑููˆุง ุจูู…ูŽุง ุขุชูŽูŠู’ู†ูŽุงู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ููŠูŽุชูŽู…ูŽุชู‘ูŽุนููˆุง ููŽุณูŽูˆู’ููŽ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ 66. Agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka hidup bersenang-senang. Kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya. ุฃูŽูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑูŽูˆู’ุง ุฃูŽู†ู‘ูŽุง ุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ุญูŽุฑูŽู…ู‹ุง ุขู…ูู†ู‹ุง ูˆูŽูŠูุชูŽุฎูŽุทู‘ูŽูู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ู…ูู†ู’ ุญูŽูˆู’ู„ูู‡ูู…ู’ ุฃูŽููŽุจูุงู„ู’ุจูŽุงุทูู„ู ูŠูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ูˆูŽุจูู†ูุนู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽูƒู’ููุฑููˆู†ูŽ 67. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, sedang manusia di sekitarnya rampok-merampok? Maka, mengapa sesudah nyata kebenaran mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah? ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุธู’ู„ูŽู…ู ู…ูู…ู‘ูŽู†ู ุงูู’ุชูŽุฑูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูƒูŽุฐูุจู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ูƒูŽุฐู‘ูŽุจูŽ ุจูุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฌูŽุงุกูŽู‡ู ุฃูŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ูููŠ ุฌูŽู‡ูŽู†ู‘ูŽู…ูŽ ู…ูŽุซู’ูˆู‹ู‰ ู„ู‘ูู„ู’ูƒูŽุงููุฑููŠู†ูŽ 68. Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang mengada-ngadakan kedustaan terbadap Allah atau mendustakan kebenaran ketika kebenaran itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir? Kehidupan di muka bumi bagaikan fatamorgana atau permainan yang pasti akan berakhir. Kehidupan ini tidak bisa diandalkan dan juga tidak dibangun di atas fondasi yang tangguh. Kehidupan di dunia ini rapuh seperti sarang laba-laba. Ia bisa lenyap dan diciptakan kembali. Kediaman manusia yang sangat berharga dan bemilai adalah keadaan yang memungkinkan dirinya bisa duduk-duduk dengan tenangโ€” 'aqil seorang yang menguasai sepenuhnya segenap kemampuan mentalnyaโ€”pikirannya terikat, sambil merenungkan fakta bahwa apa yang tidak terjangkau oleh waktu pun ada dalam dirinya sendiri. Ketika pandangan sekilas ini tercerap lewat pengalaman kematian sementara, kapalnya pun mulai melayari samudera pengetahuan. "Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah." Setiapkali manusia merasa gelisah, ia harus pasrah menghadapi gangguan itu. Ketika ia berada dalam kapal atau dalam amukan badai, ketika segala sesuatu diporak-porandakan, ketika semua hubungan telah putus, secara naluriah ia akan menyeru kekuatan yang tidak tampak. Akan tetapi, ketika bantuan datang, begitu jangkar telah dijatuhkan, muncullah kembali jati diri, dan manusia akan kembali lupa. Jika manusia tidak lagi memiliki apa pun atau berada dalam kesulitan, maka lebih mudah baginya untuk bertawakal kepada Allah. Sekalipun ia hanya memiliki sedikit kekayaan, masih sulit baginya untuk mengingat Allah. Karena itulah seorang sufi mengatakan bahwa jalan kebenaran lebih mudah bagi orang-orang yang memiliki segalanya dan tidak mempedulikannya, yang mempunyai akses pada segala sesuatu dan tidak merasa bahwa hal itu memuaskannya. Jalan kebenaran terasa sangat sulit bagi orang-orang yang hanya memiliki sedikit tetapi mengharapkan banyak. Orang-orang ini menginvestasikan sebagian besar hidupnya untuk membayar rumah kecil mereka, monumen-monumen mereka. Jika rumah-rumah mereka tergores, hati mereka pun ikut tergores. Akan tetapi, ada seseorang yang bisa memiliki seluruh dunia tetapi tidak menganggapnya berguna. Ia tidak tertarik, karena ia tahu bahwa ia hanya bisa mencerna satu atau dua jenis hidangan setiap hari dan bahwa ia hanya bisa tidur di atas sebuah ranjang pada satu waktu. Mereka yang ada di tengah-tengah pun merugi dan mereka ini adalah kelompok mayoritasโ€”"kebanyakan mereka tidak berpikir" aktsaruhum la ya'qilun. Itulah sebabnya sebagian besar manusia yang "ahli hati" menolak kehidupan borjuis. Ini bukanlah doktrin politik, melainkan doktrin spiritual. Muhammad saw. telah dijanjikan segala macam materi oleh kabilahnya jika ia, sebagai imbalannya, meninggalkan dan mencampakkan risalahnya. Struktur sosial Mekah terancam dengan risalah itu, karena ia bertumpu pada takhayul, tirani, dan harta kekayaan yang ditumpuk-tumpuk seperti sistem finansial-perbankan dewasa ini inilah pemerintahan yang sesungguhnya. Jika seseorang berpaling darinya, tidak menginginkan pinjaman ataupun rekening bank, maka ia akan menjadi ancaman terbesar bagi sistem itu. Seorang pemberontak yang berdemonstrasi dan turun ke jalan bukanlah ancaman. Sebaliknya, ia terperangkap dalam sistem itu sendiri. Selama sistem itu ada dan selama ia tidak bisa menaklukkannya, ia akan selalu ingin menghancurkannya. Cara untuk membebaskan diri darinya adalah mengeluarkannya dari dalam hati. Sesudah mengenali keburukannya, manusia dapat berpaling, secara positif, untuk membangun suatu sistem yang memungkinkan dirinya, anak-anak keturunannya dan sahabat-sahabatnya, untuk merasakan kebahagiaan. Jika seseorang lebih dahulu meruntuhkan tenda materialisme dalam hatinya, maka ia akan mengetahui bahwa sistem yang kafir kufr juga akan mengalami keruntuhan. Banyak tenaga yang akan terhemat dan segenap tindakan seseorang akan melahirkan hasil positif. Ia juga akan menemukan lebih banyak lagi orang yang tersadarkan. ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฌูŽุงู‡ูŽุฏููˆุง ูููŠู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽู‡ู’ุฏููŠูŽู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ุณูุจูู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ูŽู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ู…ูุญู’ุณูู†ููŠู†ูŽ 69. Dan orang-orang yang berjihad untuk Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat kebaikan. Cara untuk menggosok nafsu, cara untuk mengupas lapisan kesombongan dan sikap mementingkan diri sendiri adalah melalui jihad atau perjuangan setiap saat. Ketika nafsu pertama kali ditampakkan kepada sang pencari, maka perjuangannya menjadi sangat berat, karena nafsu bersifat membangkang. Kemudian, ia mengetahui bahwa terus-menerus mengumbar nafsu bisa menutupi cermin. Pada mulanya, cermin dilapisi banyak debu. Membersihkannya sangat sulit. Kemudian, memolesnya menjadi mudah hanya dengan mengelapnya dengan menggunakan kain. Sang pencari mengidamkan cahaya, karena ia mengetahui manfaatnya. Tiba-tiba, ia pun menjadi reflektor dari Tuhan Yang Mahabenar. Hatinya merefleksikan kebenaran. Berjuang setiap saat mutlak diperlukan. Tidak ada seorang pun yang tidak berjuang. Sebab, kehidupan berpijak sepenuhnya pada pergerakan dan dinamismeโ€”yakni bagaimana waktu dialami. Setiap saat, seseorang berusaha lagi dan lagi, lebih keras dan lebih keras lagi. Akibatnya, ia menemukan bahwa kesusahan itu menjadi lebih ringan dan ringan. Semua orang pun terperangkap sepenuhnya dalam suatu jaring yang mewujud dalam waktu, karena manusia adalah suatu makhluk yang terbekukan dalam waktu, meskipun esensinya ada di luar waktu. Manusia berasal dari Tuhan Yang Mahabenar yang meliputi masa kini dan mendatang, awal dan akhir, manifestasi dan non-manifestasi, kehidupan dan kematian. Untuk menyebarkan dan merefleksikan pengetahuan itu dalam reflektor kecilnya sendiri, manusia harus menyerahkan diri dalam jaring kuat yang menjebaknya dan tidak bisa keluar darinya. Jika ia sepenuhnya memasrahkan diri ke dalamnya, maka jaring itu sendiri akan menggemakannya. Tangannya akan menjadi tangan Allah; matanya mata Allah; lidahnya lidah Allah, dan kemudian ia bertindak dengan rahmat Allah. la telah menyatu. Secara langsung ia telah menyerahkan diri ke dalam tauhid. Jalan sejati adalah kepasrahan dengan menggunakan akal, dengan menggunakan segenap kemampuan seseorang yang telah didukung dengan rahmat dan berkah Allah. Tidak ada pemisahan; yang ada hanyalah kesatuan. Begitu seseorang telah bertindak tanpa perlu dirinya turut campur tangan, maka ia akan dibanjiri dengan sungai kenikmatan, yang sama dengan sungai surga. Semua noda dan dosa ada dalam kehidupan ini telah dilebur dan ia pun memasuki tahapan pengalaman baru.[] Sesungguhnya Sebaik-baik Penghasilan adalah para Pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberikan Amanah tidak Khianat, apabila Berjanji tidak Mengingkari, Apabila Membeli tidak Mencela, apabila Menjual tidak Berlebihan (dalam menaikan Harga), apabila Berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila Menagih Hutang tidak โ€œHanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.โ€ QS 5 105 ManusiaBolehBerencana, Tak terasa waktu memang cepat beralalu, seperti saat ini ternyata kita sudah di penghujung tahun 2018. Tentu masih ingat dong ya rencana-rencana yang ingin kamu capai resolusi 2018, sudah berapa yang tercapai atau bahkan ada yang belum tercapai. Bila masih ada yang belum tercapai, sedangkan kamu sudah berusaha dan berdoa dengan maksimal dan setulus hati. Tak usah sedih, karena sebaik-baik rencana manusia, rencana Tuhan jauh lebih baik. 1. Melepas Lajang di Tahun 2018 Ternyata Masih Tetap Saja Sebagai Wacana, Tenang Karena Jodoh Memang Datang di Saat yang Pas Dengan Orang yang kamu yang sudah beranjak di atas 25 tahun, tentu masalah pendamping hidup menjadi salah satu target yang harus dicapai. Berbagai cara telah dilakukan, namun ternyata nasib juga belum berpihak saja, bukan kamu saja kok yang mengalaminya. Ada saya, mereka dan bahkan kita kaum single yang masih setia terhadap usaha dan doa. Tapi satu hal yang pasti, ingatlah jodoh itu akan datang di saat kita sudah Sahabat Sejati itu Bukan Jaim Bareng, Tapi Main Bareng, Setuju?Sebenarnya di tahun 2014 sampai dengan pertenagahan 2016 saya termasuk golongan anak muda yang hobby melakukan kegiatan tak berfaedah. Yang setiap malam minggungya tak jauh dari bioskop, ngafe dan akhirnya dari pertengahan tahun 2016 saya memulai hobby baru yang lebih bermanfaat yaitu traveling. Dalam dunia travelling travelmate datang silih berganti. Namun, beruntungnya di tahun 2018 saya mendapatkan bebarapa sahabat yang hobby traveling dan menjadi sahabat Menggapai Puncak Gunung Sebenarnya Bukan Sekedar Mendaki, Tapi Bagaimana Cara Kamu Menaklukkan yang hobby traveling, tentu hiking menjadi salah satu agenda rutin yang menyenangkan. Sempat trauma pada tahun 2015 mendaki di Gunung Merapi karena berbagai kejadian di gunung yang tak berpihak. Hingga akhirnya pada tahun 2018 saya memutuskan kembali mendaki dan Alhammdullah 3 gunung tuntas Sindoro di Temanggung, Gunung Lawu si Mistis di Jawa Timur dan Gunung Gede di Jawa Barat, menjadi tiga gunung yang menajdi saksi bisu merekatkan semua persahabatan. Untuk tahun 2019 Merbabu, Sumbing dan Semeru yang akan menjadi rencana pendakian selanjutnya dengan mereka para sahabat sejati Di Penghujung Tahun 2018 Ternyata Berita Buruk Juga Melanda, Tempatku Mencari Nafkah Dalam Keadaan Kurang salah satu karyawan swasta di salah satu perusahaan shipping line nasional. Sebenarnya ini salah satu berita yang tidak menyenangkan bagi kami para bukan masalah yang begitu besar, hanya saja beberapa budget tidak dilaksanakana, seperti outing karena memang kondisi perusahaan sedang mengalami sudah bisa di pastikan bonus akhir tahun tidak seperti tahun sebelumnya yang bisa mencapai 3 kali gaji. Kamu sudah tahu kan berapa rupiah yang tak sudi masuk rekening pada akhirnya?5. Kegagalan Adalah Guru yang Paling Bijak, Jangan Pernah Kecewa Terhadap Kegagalan yang Belum Kamu Capai?Meski pada tahun 2018 ada beberapa kegagalan yang terjadi dalam hidup ini. Percayalah bahwa kegagalan mengajarkan untuk berusaha lebih keras lagi dan berdoa lebih khusyuk lagi. Karena bagaimanapun, sebaik apapun rencana kamu, rencana Tuhan jauh lebih indah untukmu.ManusiaBolehBerencana โ€œ โ€œArtikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.โ€ โ€
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) membuat makar (tipu daya/rencana jahat) terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat makar dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.โ€ [QS. Al-Anfaal : 30]

Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam ALLAH PEMILIK RENCANA TERBAIK ALLAH PEMILIK RENCANA TERBAIK ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู…ู ALLAH PEMILIK RENCANA TERBAIK >> Di Antara Hikmah dan Rahasia Surat Al Baqarah Ayat 216 ูˆ ุนุณู‰ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽูƒู’ุฑูŽู‡ููˆุง ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ูˆู‡ููˆูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูƒูŽู…ู’ ูˆูŽุนูŽุณู‰ ุฃูŽู†ู’ ุชูุญูุจูู‘ูˆู’ุง ุดูŽูŠู’ุฆุง ูˆู‡ูˆ ุดุฑูŒู‘ ู„ูƒู… ูˆุงู„ู„ู‡ู ูŠุนู„ู…ู ูˆุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู„ุง ุชูŽุนู’ู„ู…ููˆู’ู†ูŽ โ€œBisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.โ€ [QS. Al Baqarah 216] Dalam ayat ini ada beberapa hikmah dan rahasia serta maslahat untuk seorang hamba. Karena sesungguhnya jika seorang hamba tahu, bahwa sesuatu yang dibenci itu terkadang membawa sesuatu yang disukai, sebagaimana yang disukai terkadang membawa sesuatu yang dibenci, ia pun tidak akan merasa aman untuk tertimpa sesuatu yang mencelakakan menyertai sesuatu yang menyenangkan. Dan ia pun tidak akan putus asa untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan menyertai sesuatu yang mencelakakan. Ia tidak tahu akibat suatu perkara, karena sesungguhnya Allah ๏ทป mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh hamba. Dan ini menumbuhkan pada diri hamba beberapa hal 1. Bahwa tidak ada yang lebih bermanfaat bagi hamba daripada melakukan perintah Allah ๏ทป, walaupun di awalnya terasa berat. Karena seluruh akibatnya adalah kebaikan dan menyenangkan, serta kenikmatan-kenikmatan dan kebahagiaan. Walaupun jiwanya benci, akan tetapi hal itu akan lebih baik dan bermanfaat. Demikian pula tidak ada yang lebih mencelakakan dia daripada melakukan larangan, walaupun jiwanya cenderung dan condong kepadanya. Karena semua akibatnya adalah penderitaan, kesedihan, kejelekan, dan berbagai musibah. Ciri khas orang yang berakal sehat, ia akan bersabar dengan penderitaan sesaat, yang akan berbuah kenikmatan yang besar dan kebaikan yang banyak. Dan ia akan menahan diri dari kenikmatan sesaat yang mengakibatkan kepedihan yang besar dan penderitaan yang berlarut-larut. Adapun pandangan orang yang bodoh itu dangkal, sehingga ia tidak akan melampaui permukaan, dan tidak akan sampai kepada ujung akibatnya. Sementara orang yang berakal lagi cerdas akan senantiasa melihat kepada puncak akibat sesuatu, yang berada di balik tirai permukaannya. Ia pun akan melihat apa yang di balik tirai tersebut berupa akibat-akibat yang baik ataupun yang jelek. Sehingga ia memandang suatu larangan itu bagai makanan lezat yang telah tercampur dengan racun yang mematikan. Setiap kali kelezatannya menggodanya untuk memakannya, maka racunnya menghalanginya untuk memakannya. Ia juga memandang perintah-perintah Allah ๏ทป bagai obat yang pahit rasanya, namun mengantarkan kepada kesembuhan dan kesehatan. Maka setiap kali kebenciannya terhadap rasa pahitnya menghalanginya untuk mengonsumsinya, manfaatnyapun akan memerintahkannya untuk mengonsumsinya. Akan tetapi itu semua memerlukan ilmu yang lebih, yang dengannya ia akan mengetahui akibat dari sesuatu. Juga memerlukan kesabaran yang kuat, yang mengokohkan dirinya untuk memikul beban perjalanannya, demi mendapatkan apa yang dia harapkan di pengujung jalan. Kalau ia kehilangan ilmu yang yakin dan kesabaran, maka ia akan terhambat dari memerolehnya. Tetapi bila ilmu yakinnya dan kesabarannya kuat, maka ringan baginya segala beban yang ia pikul, dalam rangka memperoleh kebaikan yang langgeng dan kenikmatan yang abadi. 2. Di antara rahasia ayat ini, bahwa ayat ini menghendaki seorang hamba untuk menyerahkan urusan kepada Zat yang mengetahui akibat segala perkara, serta rida dengan apa yang Ia pilihkan dan takdirkan untuknya, karena dia mengharapkan dari-Nya akibat-akibat yang baik. 3. Bahwa seorang hamba tidak boleh memiliki suatu pandangan yang mendahului keputusan Allah ๏ทป, atau memilih sesuatu yang tidak Allah ๏ทป pilih, serta memohon kepada-Nya sesuatu yang ia tidak mengetahuinya. Karena barangkali di situlah kecelakaan dan kebinasaannya, sementara ia tidak mengetahuinya. Sehingga janganlah ia memilih sesuatu mendahului pilihan-Nya. Bahkan semestinya ia memohon kepada-Nya pilihan-Nya yang baik untuk dirinya, serta memohon-Nya agar menjadikan dirinya rida dengan pilihan-Nya. Karena tidak ada yang lebih bermanfaat untuknya daripada hal ini. 4. Bahwa bila seorang hamba menyerahkan urusan kepada Rabbnya serta rida dengan apa yang Allah ๏ทป pilihkan untuk dirinya, Allah taala pun akan mengirimkan bantuan-Nya kepadanya untuk melakukan apa yang Allah ๏ทป pilihkan, berupa kekuatan dan tekad serta kesabaran. Juga, Allah taala akan palingkan darinya segala yang memalingkannya darinya, di mana hal itu menjadi penghalang pilihan hamba tersebut untuk dirinya. Allah ๏ทป pun akan memerlihatkan kepadanya akibat-akibat baik pilihan-Nya untuk dirinya, yang ia tidak akan mampu mencapainya, walaupun sebagian dari apa yang dia lihat pada pilihannya untuk dirinya. 5. Di antara hikmah ayat ini, bahwa ayat ini membuat lega hamba dari berbagai pikiran yang meletihkan pada berbagai macam pilihan. Juga melegakan kalbunya dari perhitungan-perhitungan dan rencana-rencananya, yang ia terus-menerus naik turun pada tebing-tebingnya. Namun demikian, ia pun tidak mampu keluar atau lepas dari apa yang Allah ๏ทป telah takdirkan. Seandainya ia rida dengan pilihan Allah ๏ทป, maka takdir akan menghampirinya dalam keadaan ia terpuji dan tersyukuri, serta terkasihi oleh Allah ๏ทป. Bila tidak, maka takdir tetap akan berjalan padanya dalam keadaan ia tercela dan tidak mendapatkan kasih sayang-Nya, karena ia bersama pilihannya sendiri. Dan ketika seorang hamba tepat dalam menyerahkan urusan kepada Allah taala dan ridanya kepada-Nya, ia akan diapit oleh kelembutan-Nya dan kasih sayang-Nya dalam menjalani takdir ini. Sehingga ia berada di antara kelembutan-Nya dan kasih sayang-Nya. Kasih sayang-Nya melindunginya dari apa yang ia khawatirkan, dan kelembutan-Nya membuatnya merasa ringan dalam menjalani takdir-Nya. Bila takdir itu terlaksana pada seorang hamba, maka di antara sebab kuatnya tekanan takdir itu pada dirinya adalah usahanya untuk menolaknya. Sehingga bila demikian, tiada yang lebih bermanfaat baginya daripada berserah diri dan melemparkan dirinya di hadapan takdir dalam keadaan terkapar, seolah sebuah mayat. Dan sesungguhnya binatang buas itu tidak akan rela memakan mayat. [Diterjemahkan oleh Qomar ZA dari buku Al-Fawa`id hal. 153-155 โ€“ Ibnul Qayyim] Ikuti kami selengkapnya di WhatsApp +61 450 134 878 silakan mendaftar terlebih dahulu Website Facebook Instagram NasihatSahabatCom Telegram Pinterest Allahpemilikrencanaterbaik bisajadikamumembencisesuatu, padahaliaamatbaikbagimu bisajadikamumenyukaisesuatu padahaliaamatburukbagimu Related Posts

Allah SWT memiliki rencana yang sempurna untuk setiap makhluk yang ada di dunia ini. Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman: Dialah Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, dan Dia adalah Maha Mengetahui terhadap segala yang kamu kerjakan.
Fiqih Perempuan Yang aku tahu Allah lah sebaik baiknya pembuat rencana yang paling mengerti apa yang paling baik untuk hambaNYA..Mari senantiasa optimis dan berhusnudzon. Semua hal yang manis membutuhkan perjuangan dan kesabaran. Untuk Kamu Lihat 20 Artikel Bagikan
KepalaCabang Disdikbud Provinsi Kaltara Wilayah Tarakan Ahmad Yani mengatakan sampai saat ini persiapan berjalan lancar, baik menyangkut kesiapan tempat pelaksanaan maupun jejaring listrik dan internet. โ€œSemua sudah berjalan lancar, meskipun sinkronisasi server baru selesai dilakukan pada Sabtu (7/4) pukul 22.00 Wita,โ€ katanya.

Dimuat di Majalah Ummi, Mei 2017 Awal tahun ini, Allah memberi kami kesempatan untuk merasakan pengalaman yang berbeda. Hampir 11 tahun lamanya hidup bersama dengan pengecualian 1,5 tahun pertama terpisah Jakarta-Bandung, kami pun memulai lembaran baru berjudul โ€œLong Distance Relationship.โ€ Kalau dibanding Jakarta-Bandung dulu sih nggak ada apa-apanyaโ€ฆ Plus saat ini, buntut kami sudah 3. Jangan ditanya rasanya ๐Ÿ™‚ Tapi skenario Allah ternyata tidak berhenti sampai situ. Setelah 1,5 bulan berjauhan dengan suami, saya baru menyadari kalau Allah telah menitipkan lagi amanah-Nya yang lain. โ€”โ€“ Kembali ke 11 tahun yang laluโ€ฆ Saya menikah semester 6, sehari sebelum ulang tahun ke 20. Setahun setelah menikah, saya pun lulus kuliah. Saat itu beberapa teman, kerabat, mulai bertanya-tanya kapan saya mau punya momongan. Padahal sejak awal kami tidak pernah menunda. Setelah menyelesaikan kuliah, kami mulai hidup bersama. Pertanyaan-pertanyaan dari sekeliling pun makin ramai. Saya dan suami juga mulai periksa ke dokter. Tidak ada masalah dengan suami, sementara saluran tuba saya saat itu agak mampet di satu sisi. Setelah fisioterapi, alhamdulillah semuanya pun normal. Tahun kedua pernikahan, tentu saja pertanyaan โ€œkapanโ€ tidak pernah surut, malah makin banyak. Alhamdulillah Allah memberi saya kekuatan. Setiap ada yang bertanya, selalu saya amin-kan sebagai doa. Tapi tentu manusiawi, kadang ada malam-malam di mana saya menangis di pelukan suami. Tanpa saya tahu, suami ternyata makin giat mendaftar berbagai beasiswa S3 ke luar negeri. Selain memang sudah cita-citanya, ada alasan lain yang tidak saya sangka. Ia ingin menjauhkan saya dari tekanan sekitar mengenai anak yang tidak kunjung hadir. Allah Maha Baik kemudian memberinya beasiswa ke Swedia. Kami lalu sepakat untuk berpasrah pada jalan yang ada di hadapan kami saat itu. Suami lalu memulai studi S3, dan tahun berikutnya saya menyusul S2 di kampus yang sama. We took all the opportunities that we got. Kami jalani semua semaksimal mungkin, agar tak ada waktu kami yang sia-sia. Saya hampir selalu ikut kemana suami pergi jika ada seminar/konferensi di luar, juga sempat mengambil kuliah lapangan di Kenya, Afrika selama 2 bulan dengan ridho suami. Jika ada rezeki, kami juga menikmati liburan berdua saja. We lived our life to the fullest! Allah memang belum memberi kami rezeki anak, tapi jangan sampai kami juga melupakan rezeki-rezeki-Nya yang lain. Di sisi lain, doa-doa tidak berhenti kami panjatkan. Mencoba berbagai saran dan nasihat dalam menjalankan amalan-amalan yang diyakini bisa mempermudah kami untuk memperoleh keturunan. Sampai sepulangnya saya dari Kuliah Lapangan di Kenya, kami pun memutuskan untuk juga mendaftar program bayi tabung. Alhamdulillaah semuanya gratis dari pemerintah Swedia. Rangkaian tes sudah kami lakukan. Saat itu sudah hampir 5 tahun kami menikah. Terpotong liburan musim panas, kami pun mudik ke Indonesia sambil menunggu progres berikutnya. Dua minggu dari Indonesia, saya iseng mencoba testpack, yang selama ini teronggok dan mendekati masa kadaluarsa. Tidak ada ekspektasi, benar-benar sekedar mencoba! Tak disangka, keluar lah garis dua yang selama ini kami tunggu-tunggu. Saat itu kami baru saja sahur di hari ke-27 Ramadhan. Saya lalu menangis sejadi-jadinya. Dalam sujud subuh, tidak henti-hentinya saya bersyukur. Siang harinya, Rumah Sakit menelepon menanyakan jadwal program berikutnya. Saya katakan kalau saya hamil, dan dari seberang sana bisa saya dengar suara suster yang berkali-kali memberikan selamatโ€ฆ Baca juga di my POSITIVE story ๐Ÿ™‚ Setelah hadirnya Raya, kami memutuskan untuk tidak menggunakan KB medis. Karena toh riwayat kami untuk punya keturunan juga tidak mudah dan usia pernikahan kami juga sudah masuk tahun ke-6. Maka jadi lah kami menjaga dengan semampu kami. Selain itu, saya pernah berkeinginan kalau anak pertama dan kedua berjarak dua tahun. Keinginan yang sebenarnya tidak pernah diterjemahkan dalam bentuk doa, tapi Allah dengan Maha Kuasa nya mengabulkan! Saya hamil Bita ketika Raya masih berusia 13 bulan. Jadi lah saya melakoni nursing while pregnant sejak saat itu. Alhamdulillaah Allah juga memberi kemudahan hingga akhirnya Raya menyapih dirinya sendiri di usia 21 bulan, 3 minggu sebelum Bita lahir. Prinsip saya, ASI adalah hak anak, maka selama koridor 2 tahun yang dianjurkan, saya akan berusaha semaksimal mungkin. Saya juga fokus pada pikiran positif dan bukan pada penyesalan meski Raya tidak bisa tuntas menyusu. ASI selama 2 tahun memang hak anak, tapi pemberian anak dari Allah juga adalah rezeki yang sudah tertulis di lauhul mahfudz. Allah tidak pernah salah dan saya selalu percaya bahwa DIA akan selalu menggariskan sesuatu sebagaimana kemampuan hambaNya. Jadi yang bisa saya lakukan adalah menjalani segala sesuatunya dengan sebaik dan semampu saya. Baca juga Nursing while pregnant, and thenโ€ฆ weaning or tandem nursing? Sementara Alma, bisa dibilang kehadirannya adalah satu-satunya yang kami โ€œrencanakanโ€. Saat itu kami sudah dalam proses berangkat haji dari Spanyol. Di mana tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk berhaji. Lalu saya pikir, jika ingin lancar dalam berhaji sebaiknya saya berangkat dalam keadaan hamil trimester dua, di mana segala sesuatunya sedang nyaman-nyamannya. Maka berhitung lah kami di saat-saat yang ditentukan beberapa bulan sebelum jadwal keberangkatan. Ternyata Allah dengan segala kebaikannya mengabulkan keinginan kami. Saya pun berhaji dalam keadaan hamil Alma 4 bulan. Alhamdulillaah! Baca juga Cerita Haji Hamil dan Berhaji, Mungkinkah? Kalau mengingat itu kembali, sungguh saya maluโ€ฆ Betapa Allah dengan rahasiaNya mengabulkan keinginan-keinginan kami yang bahkan belum tereja dalam doa. Lalu bagaimana dengan datangnya amanah ke-4 ini? Jujur, pada awalnya saya sempat mixedโ€“feeling. Usia Alma belum sampai setahun ketika saya mulai hamil kembali. Jelas saja, ia pun masih full menyusui. Tapi saya lantas mencoba bermuhasabah, mengingat proses dari Raya, Bita, ke Alma hingga akhirnya sampai pada titik kepasrahan bahwa anak adalah hak prerogatif Allah. Dia Yang Maha Tahu. Saya sempat berdiam diri. Tidak berbicara pada siapapun tentang hasil tes kehamilan saya. Bahkan pada suami, yang baru saya sampaikan keesokan harinya. Tapi tentu tak kuat rasanya terus-menerus menyimpan gumpal di dalam dada. Saya lalu berterus-terang, dan tepatnya, curhat dengan suami yang saat itu sudah di perantauan. Mendengar dia yang tetap tenang dan selalu bersyukur, membuat saya juga mencoba mencari jawaban untuk ketenangan. Saya flashback kembali ke memori saat tak henti berjuang mendapatkan Raya. Juga mengingat kembali betapa Allah kemudian memberi jawaban akan keinginan kami atas anak setelahnya. Jadi ketika kemudian kami diberi amanah ke-4 saat Alma anak ke-3 kami masih 10 bulan, maka ini adalah surprise dari-Nya. Sebuah hadiah, yang tidak perlu kami tunggu, karena Allah yang lebih tahu kapan saat yang terbaik. Ini lah hak-Nya, tinggal bagaimana kami berusaha menjalankan kewajiban terhadap-Nya dengan sebaik-baiknya. When it is the time, itโ€™s gonna be the best time. Tugas kita hanya bersyukur dan bersyukurโ€ฆ Dan bukankah Bunda Aisyah RA saja tidak dikarunia keturunan? Padahal beliau menikah sejak muda. Jadi memang ada rahasia Allah yang kita tidak pernah tahu. Ditanya kok nggak hamil-hamil, pernahโ€ฆ Ditanya kapan punya anak laki-laki, pernahโ€ฆ Sampai dikomentari, โ€œWah udah hamil lagi aja, emangnya nggak KB ya?โ€ juga pernahโ€ฆ ๐Ÿ˜Š Berapapun kelak jumlah keturunan yang kita punya, apapun jenis kelaminnya, itu semua adalah pertanyaan yang tidak bisa kita jawab melainkan Allah. Jadi kalau sampai kita mempertanyakan hal seperti itu, apa tidak sama saja dengan mempertanyakan ketetapan Allah? โ˜บ Apalah saya, kami ini dibanding yang Maha Tahu. Masa 5 tahun pertama pernikahan kami lalui hanya berdua, sementara 5 tahun berikutnya sudah bertambah 3 anggota baru. Dan sekarang di tahun ke 11, alhamdulillah sedang menanti yang keempat. Semoga Allah selalu merahmati kita dengan syukur dan kemampuan dalam mengambil hikmah dan menerima amanah-Nya. Doa saya bagi para pejuang positif, bagi para Ibu yang sedang hamil, dan bagi semua yang menginginkan menambah keturunan. Allah lah sebaik-baik pembuat rencana. Mohon doanya pula, agar titipan Allah yang ke-4 ini selalu sehat dan selamat hingga kelak terlahir ke dunia. *Disadur dan ditulis ulang dari Anak Adalah Hak Prerogatif Allah โ€“ Teh Riana

Ayat16 menyatakan bahwa mereka membuat perencanaan dengan congkak. Mereka membuat rencana karena mereka merasa bahwa dirinya yang memiliki segalanya. Ada berbagai cara yang dilakukan manusia dalam mengantisipasi hari depan yaitu: orang Kristen akan bersandar kepada Tuhan dan membuat rencana, ada juga orang yang pergi ke peramal.
[TAUSIAH-KU] "Allah Pembuat Rencana Terbaik..." Ketika kau merasa gagal, jatuh, dan apa yang kau dapatkan tak sebanding dengan rasa lelahmu selama ini, bersabarlah. Kuatkan hatimu dan janganlah sampai engkau berprasangka buruk pada-Nya. Karena Dia lah sebaik-baik pembuat rencana. โ€œBoleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahuiโ€ Qs. Al-Baqarah 216 Wallahu a'lam โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž– ๐Ÿ‘ฅ Fsiku Fbs Unj ๐Ÿ“ท dakwahfsiku ๐Ÿค FSIKU_UNJ ๐ŸŒ โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž– BahteraKejayaan SharingForUmmah ยฉMedia Center n Public Relation 1440 H
8AJ6.
  • jqg41jdz3e.pages.dev/356
  • jqg41jdz3e.pages.dev/518
  • jqg41jdz3e.pages.dev/184
  • jqg41jdz3e.pages.dev/399
  • jqg41jdz3e.pages.dev/287
  • jqg41jdz3e.pages.dev/302
  • jqg41jdz3e.pages.dev/136
  • jqg41jdz3e.pages.dev/250
  • allah sebaik baik pembuat rencana